Rabu, 26 Mei 2010

Andakah Guru Berprestasi?

Pengertian
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Guru berprestasi adalah guru yang memiliki kinerja melampaui standar yang ditetapkan oleh satuan pendidikan, mencakup kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional; menghasilkan karya kreatif atau inovatif yang diakui baik pada tingkat daerah, nasional dan/atau internasional; dan secara langsung membimbing peserta didik hingga mencapai prestasi di bidang intrakurikuler dan/atau ekstrakurikuler.

Kepada rekan-rekan guru PNS dan Non PNS yang memiliki masa kerja sekurang-kurangnya 8 tahun dan mempunyai beban kerja sekurang-kurangnya 24 jam tatap muka per minggu silahkan mencoba untuk mengikuti pemilihan guru berprestasi mulai dari tingkat satuan pendidikan hingga tingkat nasional. Rekan-rekan yang berminat untuk mengikutinya mempersiapkan lampiran bukti prestasi yang telah dicapai yang ditulis dalam bentuk karya tulis, lampiran penilaian pelaksanaan pembelajaran oleh kasek dan pengawas, dan portofolio bukti kinerja selama menjadi guru.

Banyak pengalaman yang bisa didapat dari kegiatan ini seperti, mendapatkan pengetahuan baru tentang bagaimana seharusnya kita menjadi guru yang baik dengan belajar dari pengalaman peserta lain, memperluas jaringan pertemanan, menambah persaudaraan, dan masih banyak manfaat lain. Kepada rekan-rekan guru yang belum pernah mengikuti kompetisi ini silahkan mencoba, kompetisi ini sama sekali jauh dari persaingan yang tidak sehat karena untuk menjadi seorang guru berprestasi tidak bisa instant. Guru berprestasi adalah guru yang sudah mengamalkan kempat kompetensi guru yaitu, kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Untuk memahami keempat kompetensi tersebut silahkan membaca Permendiknas Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru didalamnya kita bisa mendapatkan pengetahuan bagaimana seharusnya kita menjadi guru. jadi..... silahkan mencoba......

Pemanfaatan Komputer Dalam Pembelajaran

MEMANFAATKAN KOMPUTER DALAM PEMBELAJARAN

Catatan Pelatihan Pemanfaatan Teknologi, Informasi, dan Komunikasi Dalam Pembelajaran DBE3 (Purwakarta, 24 s.d. 25 Mei 2010)

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru menjelaskan bahwa salah satu kompetensi inti guru pada kompetensi pedagogik adalah memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran yang diampu, dan Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mengembangkan diri pada kompetensi profesional.

Peralatan teknologi informasi dan komunikasi banyak macamnya . Namun, komputer, LCD proyektor dan jaringan internet merupakan peralatan TIK yang umumnya digunakan sebagai media pembelajaran di kelas. Penggunaan peralatan TIK dalam pembelajaran diharapkan akan mempermudah penyampaian materi pembelajaran. Komputer merupakan salah satu alat dalam teknologi informasi dan komunikasi yang mempunyai banyak kelebihan, termasuk bila dimanfaatkan dalam pembelajaran. Pemanfaatan komputer dalam pembelajaran memungkinkan siswa melakukan interaksi langsung dengan sumber informasi, mengolah hasil belajar, bahkan mengkreasi hasil belajar agar menjadi lebih menarik.

Namun, guru hendaknya berhati-hati untuk tidak membuat pembelajaran yang yang menggunakan komputer menjadi berpusat pada guru lagi, misal dengan terlalu seringnya power point dan LCD digunakan oleh guru untuk menjelaskan konsep. Bila hal tersebut kerap terjadi, maka proses belajar mengajar akan tampak modern karena menggunakan sarana TIK, tetapi sebenarnya pengajaran tersebut sangat konvensional karena guru hanya mengandalkan ceramah (melalui power point dan LCD) dan kegiatan siswa lebih banyak mendengarkan saja.

Pemanfaatan fasilitas komputer di sekolah saat ini cenderung hanya untuk mata pelajaran TIK. Pemanfaatan komputer oleh siswa untuk mata pelajaran lain masih jarang dilakukan. Hal itu dimungkinkan oleh beberapa faktor diantaranya terbatasnya jumlah komputer yang dimiliki oleh sekolah dan/atau terbatasnya kemampuan guru mata pelajaran dalam menggunakan komputer serta mengintegrasikan penggunaannya dalam kegiatan mata pelajaran. Padahal, pemanfaatan komputer dalam pembelajaran akan menghasilkan dampak pengiring penting, yaitu dikuasainya sejumlah kemampuan menggunakan TIK yang merupakan prasyarat bagi setiap orang untuk hidup secara berdaya.

Berikut adalah hubungan antara pemanfaatan TIK dalam pembelajaran dengan modus belajar, yang dikembangkan Horton (2000)
Modus Belajar Dan Dukungan TIK
Mendengarkan :Presentasi, video/audio conference
Membaca :Browsing internet, buku on-line, perpustakaan digital
Memperhatikan :Presentasi, menonton film
Mencari saran :Mailing list, e-mail, chatting, video/audio conference
Menyimak : Diskusi on-line
Menerima kritik :Diskusi on-line, video/audio conference, Mailing list, on-line mentoring
Memodelkan :Simulasi, game on-line, kegiatan role playing on-line
Eksplorasi :Eksperimen virtual, simulasi
Mendiskusikan ide: Mailing list, video/audio conference, chatting, diskusi on-line
Mempraktekkan : Eksperimen virtual, test on-line, game pembelajaran, editing
Meneliti :Tutorial on-line, perpustakaan digital

Agar pemanfaatan komputer dalam pembelajaran optimal, guru harus memiliki keterampilan untuk menciptakan proses pembelajaran yang memotivasi siswa untuk memanfaatkan TIK. Beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh guru dalam memanfaatkan komputer dalam pembelajaran:
1. Kolaborasi dengan guru TIK, bagi guru yang belum dapat menguasai komputer dengan baik;
2. Mengidentifikasi langkah-langkah pembelajaran yang memanfaatkan komputer, langkah mana yang menggunakan word, power point, excel, dan internet;
3. Memodifikasi langkah-langkah pembelajaran yang memanfaatkan komputer;
4. Mengembangkan langkah-langkah pembelajaran yang memanfaatkan komputer;
5. Melakukan kegiatan kolaborasi dalam pembelajaran dengan rekan sejawat untuk melakukan pengamatan dalam proses kegiatan pembelajaran, apakah pemanfaatan TIK sudah sesuai dengan pencapaian kompetensi dasar;

BPJS Untuk Meningkatkan Kompetensi Guru Menyusun RPP Berdiferensiasi

Oleh: Wati Rosanah, M. Pd.  Pengawas SMP Kabupaten Indramayu  Email: watirosanah44@dinas.belajar.id  BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Bela...