Selasa, 16 Juni 2020

Covid-19 dan Tahun Ajaran Baru

Menyambut Tahun Ajaran Baru Pada Masa Pandemi Covid-19


Oleh: WATI ROSANAH

Pengawas SMP Kabupaten Indramayu

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (kemendikbud) telah menggelar siaran pers tentang Surat Keputusan Bersama (SKB) dengan beberapa kementerian, BNPB dan DPR RI secara virtual melalui webinar di kanal youtube https://www.youtube.com/watch?v=-P9twRgPtSY, Senin 15 Juni 2020. Siaran tersebut mengumumkan tentang Panduan Pembelajaran pada Tahun Ajaran dan Tahun Akademik Baru di Masa Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19). Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengatakan bahwa dikeluarkannya kebijakan pendidikan di masa pandemi Covid-19 dengan prinsip memprioritaskan kesehatan dan keselamatan peseta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat.

Sebagaimana diketahui Gugus Tugas Covid-19 telah membagi daerah menjadi empat zona berdasarkan katagori risiko penyebaran Covid-19 yaitu, zona merah (risiko tinggi), zona orange (risiko sedang), zona kuning (risiko rendah), dan zona hijau (tidak terdampak). Mendikbud menegaskan bahwa hanya satuan pendidikan yang berada di zona hijau yang boleh melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), itupun setelah memenuhi syarat-syarat yang sudah ditetapkan, dan hanya dilaksanakan beberapa kali dalam satu minggunya. Syarat yang dapat dipertimbangkan untuk dilaksanakannya PTM di satuan pendidikan yaitu, pertama adanya ijin dari pemerintah daerah setempat, kedua satuan pendidikan sudah memenuhi daftar periksa dan siap melakukan PTM, dan ketiga orang tua murid mengijinkan putra/putrinya melakukan PTM di satuan pendidikan. Jika salah satu syarat tidak terpenuhi, maka peserta didik tetap melanjutkan kegiatan belajar dari rumah. Bagi satuan pendidikan yang berada di zona merah, orange, dan kuning dilarang melakukan pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan, peserta didik tetap melanjutkan kegiatan Belajar Dari Rumah (BDR) melalui pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan media internet atau kunjungan guru ke rumah bagi peserta didik yang tidak dapat mengakses internet (guru kunjung).

Berada di zona risiko manapun satuan pendidikan berada, kepala satuan pendidikan sebagai seorang manajer bertanggungjawab untuk melaksanakan persiapan-persiapan sebagai upaya menjamin kegiatan PTM dan BDR dapat berjalan baik dan mencapai target kurikulum yang telah ditetapkan. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 15 Tahun 2018 Tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah, tugas-tugas manajerial kepala satuan pendidikan adalah merencanakan program sekolah, mengelola Standar Nasional Pendidikan, Melaksanakan pengawasan dan evaluasi, melaksanakan kepemimpinan sekolah, dan mengelola sistem informasi manajemen sekolah. Pada kesempatan ini penulis hanya akan membahas bagaimana persiapan yang dilakukan oleh satuan pendidikan dalam menyambut tahun ajaran baru di masa pandemi Covid-19.

Kepala satuan pendidikan perlu melakukan penataan terhadap pendidik dan tenaga kependidikan dalam rangka mencapai tujuan kurikulum. Sebab pada situasi pandemi ini kegiatan pembelajaran tidak dapat dilaksanakan seperti biasanya. Dibutuhkan persiapan yang matang, sebab keberhasilan pembelajaran sangat ditentukan oleh perencanaan yang baik. Persiapan tersebut diantaranya yaitu bagaimana mempersiapkan pendidik agar mampu menyusun tujuan pembelajaran, mengintegrasikan materi pelajaran dengan materi Covid-19, dan membuat materi pelajaran dalam bentuk digital, serta meningkatkan kompetensi pendidik menggunakan aplikasi digital pada saat pembelajaran jarak jauh (PJJ). Sedangkan tenaga kependidikan dipersiapkan agar mampu menunjang keberhasilan pembelajaran pada aspek sarana dan prasarana yang dibutuhkan sesuai dengan gaya pembelajaran baru.

Kepala satuan pendidikan yang memimpin satuan pendidikan di zona hijau melakukan persiapan melalui koordinasi dengan pendidik, tenaga kependidikan, orang tua peserta didik, dan pemerintah daerah untuk menyiapkan kegiatan PTM dan PJJ.  Persiapan yang pertama dilakukan adalah pengisian daftar periksa kesiapan penyelenggaraan PTM. Lebih rinci daftar periksa kesiapan dijelaskan pada tabel berikut.

No.

Daftar Periksa Kesiapan Satuan Pendidikan Sesuai Protokol Kesehatan Kemenkes

1.        

Ketersediaan sarana sanitasi dan kebersihan:

·        Toilet bersih

·  Sarana cuci tangan dengan air mengalir menggunakan sabun atau cairan pembersih tangan (hand sanitizer) dan

·       desinfektan

2.        

Mampu mengakses fasilitas layanan kesehatan (puskesmas, klinik, rumas sakit, dan lainnya)

3.        

Kesiapan menerapkan area wajib masker kain atau masker tembus pandang bagi yang memiliki peserta didik disabilitas rungu

4.        

Memiliki thermogun (pengukur suhu tembak)

5.        

Pemetaan warga satuan pendidikan yang tidak boleh melakukan kegiatan di satuan pendidikan:

·         Memiliki kondisi medis penyerta (comorbidity) yang tidak terkontrol

·         Tidak memiliki akses transportasi yang memungkinkan penerapan jaga jarak

·     Memiliki riwayat perjalanan dari zona kuning, orange, dan merah, atau riwayat  kontak dengan orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan belum menyelesaikan isolasi mandiri selama 14 hari

6.        

Membuat kesepakatan bersama dengan komite satuan pendidikan terkait kesiapan melakukan pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan. Proses pembuatan kesepakatan tetap perlu menerapkan protokol kesehatan

Sumber: Siaran pers Kemendikbud

Persiapan kedua, yaitu bagaimana kepala satuan pendidikan berkoordinasi dengan tenaga kependidikan dan wakil kepala bidang sarana dan prasarana untuk menyiapkan sarana penunjang kegiatan PJJ dan PTM. Untuk kegiatan PJJ, kepala satuan pendidikan mengupayakan ketersediaan jaringan internet dan mampu mengalokasikan anggaran yang cukup sekaitan dengan hal tersebut. Selain itu, kepala satuan pendidikan membentuk satuan tugas khusus yang menjamin kelancaran jaringan internet dan ketersediaan materi pelajaran dalam bentuk digital untuk kegiatan PJJ. Sedangkan untuk peserta didik yang tidak dapat mengakses internet, disediakan sumber belajar dalam bentuk buku, modul atau artikel yang dapat dijadikan sumber belajar, dengan membagi tugas pendidik untuk melakukan kunjungan ke rumah-rumah peserta didik agar pelayanan pendidikan seluruh peserta didik mencapai target kurikulum yang sama.

Untuk kegiatan PTM, kepala satuan pendidikan berkoordinasi dengan wakil kepala bidang kurikulum untuk menyusun jadwal PTM agar memenuhi protokol kesehatan. Selain mengisi tabel kesiapan, perlu dibuat jadwal tatap muka dengan sistem shifting (bergilir) dimana jumlah peserta didik yang hadir maksimal 18 orang per pertemuan per kelas.  Koordinasi dengan wakil kepala bidang sarpras adalah dalam hal pengaturan jarak antar peserta didik saat memasuki lingkungan sekolah dan ruang kelas agar memungkinkan tetap jaga jarak. Pengaturan lainnya adalah pengaturan tempat tempat duduk di kelas, dipastikan agar jarak antar tempat duduk antar peserta didik adalah 1,5 meter. Selain itu, kepala satuan pendidikan berkoordinasi dengan tenaga administrasi sekolah menyiapkan formulir surat ijin PTM untuk ditandatangani orang tua peserta didik dan memastikan surat ijin melaksanakan PTM dari pemerintah daerah melalui dinas pendidikan setempat.

Persiapan ketiga, kepala satuan pendidikan menyiapkan para pendidik untuk mampu memodifikasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disesuaikan dengan kondisi saat ini. Para pendidik dibekali kompetensi untuk mengkombinasikan dan menyinergikan tujuan kurikulum dengan tujuan-tujuan baru yang berkaitan dengan Covid-19. Para pendidik diberi tugas untuk reorientasi tujuan pembelajaran agar hasil belajar dapat menumbuhkan kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan menuju era kenormalan baru.

Tujuan pembelajaran aspek sikap, memastikan agar pembelajaran yang peserta didik ikuti dapat menanamkan kesadaran tentang berbagai aspek terkait Covid-19, khususnya mengenai bahaya dan dampak yang ditimbulkannya. Hal ini penting untuk menanamkan kedisiplinan peserta didik mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan, bersabar, dan berikhtiar untuk mengurangi, menghadapi serta memutus penularan Covid-19 sampai tuntas secara bersama-sama.

Tujuan pembelajaran pada aspek pengetahuan, memastikan agar pembelajaran yang peserta didik ikuti dapat meningkatkan wawasan peserta didik tentang fenomena Covid-19 secara benar dan berasal dari sumber yang terpercaya agar tidak terjadi kesalahpahaman menyikapi pandemi ini. Peserta didik menjadi tahu bagaimana agar tidak tertular dan menularkannya kepada orang lain dimanapun dia berada.

Tujuan pembelajaran pada aspek keterampilan diarahkan pada bagaimana peserta didik dapat memiliki keterampilan yang relevan mengenai pencegahan dan penanganan infeksi Covid-19. Misalnya bagaimana cara peggunaan masker yang benar, bagaimana dapat membuat hand sanitizer dengan bahan-bahan yang mudah diperoleh, bagaimana membuat desinfektan, membuat slogan dan poster mengenai pencegahan dan penanganan COVID-19 yang bisa dia bagikan ke akun media sosial atau ditempel di majalah dinding sekolah.

Persiapan yang sangat penting adalah bagaimana kepala satuan pendidikan dapat memotivasi para pendidik menyusun materi pelajaran yang mengintegrasikan materi pelajaran dengan materi yang berkaitan dengan Covid-19. Selain itu para pendidik diarahkan untuk dapat menganalisis kompetensi dasar (KD). Analisis KD bertujuan agar pendidik dapat memilah dan memilih KD-KD  yang dapat diintegrasikan dan dipadatkan. Pemadatan materi pokok ini agar tetap dapat mencapai target kurikulum yang telah ditetapkan dan meningkatkan kompetensi peserta didik untuk memahami situasi saat ini.

Persiapan keempat adalah meningkatkan kompetensi guru menggunakan aplikasi-aplikasi digital dalam pelaksanaan pembelajaran dalam jaringan (daring). Kepala satuan pendidikan memfasilitasi kegiatan pelatihan peningkatan kompetensi pendidik dalam penggunaan aplikasi pembelajaran seperti Google form, Zoom meeting, Microsoft 365, Cisco Webex, Kahoot, Quiziz, membuat konten youtube, membuat soal melalui whatsapp, dan lainnya. Selain pelatihan yang dilaksankan di satuan pendidikan kepala satuan pendidikan dapat mengarahkan pendidik meningkatkan kompetensinya melalui laman guru berbagi: https://guruberbagi.kemdikbud.go.id, dan rumah belajar oleh Pusdatin Kemdikbud: https://belajar.kemdikbud.go.id, mengikuti webinar, dan tutorial dari youtube. Perlu untuk diperhatikan bahwa pembelajaran daring tidak hanya sekedar memberikan tugas kepada peserta didik, melainkan tetap adanya kegiatan diskusi kelompok, umpan balik pengerjaan tugas, dan refleksi proses dan hasil belajar.

Apapun pilihan strategi belajarnya, yang penting target kurikulum tercapai dan tetap memprioritaskan kesehatan dan keselamatan.


Minggu, 14 Juni 2020

KTSP di Masa Pandemi Covid-19


Ragam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di Masa Pandemi Covid-19


Oleh: WATI ROSANAH (Pengawas SMP Kabupaten Indramayu)

Sebelum tahun ajaran baru dimulai, satuan pendidikan melaksanakan kegiatan pengembangan  Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang biasa disebut KTSP. Berdasarkan pengalaman penulis sebagai pengawas sekolah yang bertugas untuk memverifikasi dan memvalidasi KTSP,  dokumen KTSP yang dikembangkan oleh tiap satuan pendidikan kurang menggambarkan ciri khas masing-masing. Mulai dari kata pengantar, latar belakang, dan strategi pelaksanaan kurikulum hampir mirip 100% antar satuan pendidikan. Seharusnya dengan hasil analisis konteks masing-masing, visi dan misi yang berbeda-beda maka isi dokumen KTSP juga  berbeda antar satuan pendidikan.

Saat ini Indonesia sedang mengalami dampak pandemi Covid-19, sejak pertengahan Maret 2020 pemerintah menerapkan pembatasan interaksi fisik antar individu. Sekolah sebagai salah satu komunitas kecil tempat berkumpulnya individu-individu dari  berbagai latar belakang, cara hidup dan domisili yang berbeda, memiliki resiko besar akan penularan infeksi Covid-19. Untuk menghambat peningkatan infeksi covid-19 di kalangan pelajar, pemerintah menutup sekolah-sekolah. Pembelajaran tatap muka diganti dengan dengan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) memanfaatkan platform digital yang disediakan oleh pemerintah dan swasta secara gratis.  Peserta didik dianjurkan untuk belajar dari rumah (BDR) memanfaatkan media internet. Keadaan tiap satuan pendidikan berbeda-beda dalam pelaksanaan PJJ, sesuai dengan kondisi dan daya dukung masing-masing. Permasalahan yang timbul adalah tidak semua peserta didik dapat mengakses internet disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: peserta didik tidak memiliki gawai yang sesuai, orang tua tidak mampu membelikan paket data internet, kurangnya kompetensi guru dalam menyusun dan menyediakan materi pelajaran secara digital yang dapat diakses melalui internet.

Berdasarkan pantauan penulis, terdapat perbedaan signifikan antar sekolah. Mayoritas sekolah binaan penulis melaksanakan BDR hanya dengan pemberian tugas melalui media whatsapp, tidak ada kegiatan konsultasi dengan guru, tidak ada diskusi antar peserta didik, dan tidak ada balikan dari guru atas hasil tugas peserta didik. Hal yang dijadikan alasan yaitu tidak semua peserta didik memiliki gawai untuk mengakses internet dan ketidakmampuan orang tua menyediakan paket data internet untuk anak-anaknya. Sementara kekurangsiapan fasilitas sekolah dan kurangnya kompetensi guru mengembangkan pembelajaran berbasis digital jarang mengemuka. Kondisi di beberapa sekolah binaan yang lain sedikit lebih baik, beberapa sekolah sudah melaksanakan BDR dengan memanfaatkan beberapa aplikasi seperti: Google Form, Kahoot, Google Classroom, Webex, Zoom Meeting, dan Whatssapp

Proses dan hasil BDR pada semester genap tahun ajaran 2019/2020 ini semestinya dijadikan sebagai bahan evaluasi oleh kepala satuan pendidikan untuk pengambilan keputusan pada pelaksanaan kegiatan-kegiatan sekolah di tahun ajaran 2020/2021 nanti. Hasil proses evaluasi ini selanjutnya dituangkan dalam dokumen KTSP yang akan dikembangkan oleh Tim Pengembang Kurikulum (TPK) tiap satuan pendidikan. Melihat situasi dan kondisi pandemi Covid-19 yang belum tahu kapan akan berakhir dan kalaupun sekolah kembali dibuka, akan diberlakukan proses pembelajaran era kenormalan baru. Pembelajaran di era kenormalan baru ini akan dilaksanakan dengan stategi blended learning yaitu pembelajaran campuran antara pembelajaran dalam jaringan (daring) dan pembelajaran luar jaringan (luring) dengan menerapkan pembatasan sosial dan protokol kesehatan yang sudah ditentukan.

Tahun ajaran 2019/2020 dan tahun ajaran 2020/2021 merupakan tahun ajaran spesial  karena berada pada era pandemi Covid-19. Pandemi ini dari sudut pandang pendidikan, bisa dijadikan sebagai bahan pembelajaran untuk menghadapi kondisi dan situasi serupa di masa yang akan datang dengan penyebab masalah yang berbeda-beda. Pandemi Covid-19 ini, merupakan peluang bagi satuan pendidikan untuk termotivasi mengembangkan KTSP yang kreatif dan inovatif.

Pengembangan KTSP merupakan bagian dari perencanaan satuan pendidikan yang dilakukan sebelum tahun ajaran baru dimulai. Kegiatan perencanaan dapat berbentuk rapat kerja satuan pendidikan masing-masing, atau bersama kelompok satuan pendidikan lainnya yang sederajat. Salah satu prinsip pengembangan KTSP adalah berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang. Prinsip ini meletakan peserta didik pada posisi sentral, berarti pembelajaran harus berpusat pada peserta didik.

Prosedur pengembangan KTSP diawali dengan kegiatan analisis konteks. Pada kegiatan ini Tim Pengembang Kurikulum (TPK) satuan pendidikan menganalisis perundangan dan peraturan mengenai kurikulum yang diterapkan di masing-masing satuan pendidikan. Menganalisis peraturan-peraturan yang mengatur kegiatan pembelajaran yang berlaku saat ini seperti: Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Covid-19, Surat Edaran Sekjend Kemendikbud Nomor 15 Tahun 2020 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19, dan peraturan daerah yang mengatur tentang kegiatan pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Peraturan-peraturan ini penting dipelajari agar KTSP yang dikembangkan dapat mengakomodir kebutuhan peserta didik, satuan pendidikan dan lingkungan. Disamping itu, TPK perlu menganalisis ketersediaan daya dukung di satuan pendidikan masing-masing, baik sumber daya maupun sumber dana. Hal ini dimaksudkan agar kegiatan-kegiatan yang dikembangkan dapat dilaksanakan dengan baik dan mencapai tujuan secara optimal.

Kegiatan pengembangan KTSP berikutnya adalah perumusan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan. Tiap satuan pendidikan pasti menyusun visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan sesuai dengan tantangan, hambatan, dan kelebihan masing-masing, dan berbeda antar satuan pendidikan. Hasil analisis konteks, perumusan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan akan mendasari penentuan capaian hasil dan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan oleh satuan pendidikan di tahun berjalan. Perbedaan ini mestinya tertuang dalam dokumen KTSP yang dikembangkan oleh masing-masing satuan pendidikan. Dokumen KTSP antar satuan pendidikan akan beragam karena tiap satuan pendidikan memiliki ciri khas tertentu yang membedakannya dengan satuan pendidikan yang lain.

Tak selamanya seragam itu indah, ada kalanya berbeda itu baik, semoga…….

Senin, 08 Juni 2020

HAINAN TOUR (Bagian 5)



Drama di Toko Perhiasan
Hainan adalah provinsi terkecil, terletak paling selatan Tiongkok, dan berbatasan dengan Vietnam dengan ibu kota Haikou. Hainan merupakan destinasi wisata yang memiliki iklim tropis. Kota tujuan wisata disini diantaranya adalah Sanya, Haikou, dan Wenchang.  Hainan sering dijuluki Balinya Indonesia, karena iklimnya tropis, ini berbeda dengan iklim di Tiongkok daratan. Pemerintah Provinsi Hainan sangat serius menggarap sektor pariwisata, salah satunya dengan memberikan subsidi kepada para wisatawan khususnya wisatawan asing. Paket yang ditawarkan cukup terjangkau, seperti paket wisata yang kami ambil, dengan biaya 6,4 Juta kami bisa menikmati paket wisata yang bagus selama 7 hari (7 malam, 5 hari) all in termasuk biaya akomodasi dan visa. Pelayanan yang kami terima sangat bagus jika dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan.
Perjalanan hari keenam (8 Januari 2019). Masih di Kota Haikou, perjalanan hari ini mengunjungi toko perhiasan batu giok dan Movie Town. Tujuan pertama kami adalah toko perhiasan yang menjual batu giok. Seperti kunjungan di toko souvenir sebelumnya, kami diberi penjelasan oleh tourguide tentang sejarah dan seluk beluk batu giok. Menurut penjelasan tourguide ternyata batu giok yang bagus berasal dari Myanmar (Burma) karena usianya lebih tua dibanding yang ditemukan di China. Di toko ini tersedia berbagai bentuk perhiasan seperti, gelang, cincin, liontin, dan hiasan rumah lainnya yang menurut kepercayaan mereka sebagai magnet penarik rejeki.


Di depan toko perhiasan bersama oma, peserta tour tertua
Setelah penjelasan selesai, kami disilahkan untuk melihat-lihat etalase yang memajang berbagai perhiasan dari batu giok. Setiap perhiasan sudah diberi label harga, tapi masih bisa ditawar. Disaat kami asyik melihat-lihat, datanglah seorang laki-laki perlente menganakan baju dan tas bermerk. Para pegawai membungkukkan badannya dan mengenalkan pada kami bahwa beliau adalah boss pemilik toko, dan memberitahukan kepadanya bahwa kami pengunjung dari Indonesia. Selanjutnya para pegawai mengatakan bahwa kami beruntung bisa bertemu bossnya, sebab jarang sekali si boss ini berkunjung ke toko.
Si boss mengaku sangat senang sekali bertemu dengan kami, sebab ibunya berasal dari Indonesia. Dia mengajak kami ke ruangan dan menyuguhi kami segelas teh hangat, tak lupa menghadiahi kami berupa sebuah liontin untuk masing-masing pengunjung. Si boss melanjutkan ceritanya dengan bahasa Indonesia yang lancar, bahwa sebenarnya Dia tidak begitu tertarik mengelola toko perhiasan ini, tapi karena ini warisan keluarga maka terpaksa menjalankannya demi keluarga. Cerita terus berlanjut dan menarik, membuai para pengunjung untuk membeli perhiasan dengan harga murah menurutnya karena sama-sama berasal dari Indonesia.

Tapi……. Saya tidak begitu saja tergiur untuk membeli, selain harganya yang tidak terjangkau uang saku Saya, juga ada cerita dibaliknya. Malam sebelum berkunjung kesini Saya bertemu dengan wisatawan Indonesia dari rombongan lain yang bercerita tentang kunjungan ke toko perhiasan ini. Alur cerita yang disampaikan oleh ibu-ibu tersebut sama persis, plek-ketiplek dengan yang Saya alami hari ini, ha…ha…ha…. Sungguh teknik pemasaran yang sangat ampuh, menggunakan drama dengan memanfaatkan ikatan batin untuk menarik pembeli. Syah-syah saja menurut saya, namanya juga menarik minat pembeli, masih bisa tawar menawar untuk mendapatkan harga murah.

Kunjungan kedua hari ini ke movie town yaitu sebuah studio pembuatan film. Di dalamnya terdapat setting-setting pembuatan film dari mulai film jaman kerajaan, masa peperangan, film cowboy, hingga setting untuk film modern. Areanya sangat luas, terdapat studio-studio foto yang menawarkan pemotretan dengan menggunakan kostum-kostum yang bisa disewakan. Pedagang makanan dan souvenir juga banyak, pengunjung bisa memilih berbagai souvenir dengan harga murah. Pertunjukkan seni klasik dan modern pun ada, disediakan tiap periode waktu tertentu. 
Area studio Film klasik di Movie Town
Menjelang petang kami meninggalkan movie town menuju sebuah pusat perbelanjaan modern untuk berbelanja barang-barang branded dan menikmati pertunjukan air mancur menari. Kunjungan di area ini berakhir pada pukul 22.00 waktu setempat. Perjalanan hari ini berakhir dan kami langsung menuju bandara di Kota Haikou untuk kembali pulang ke Indonesia. Perjalanan yang sangat menyenangkan, bisa menikmati paket wisata hemat dengan fasilitas memuaskan. Semoga ada kesempatan lain untuk kembali berkunjung….

Pertunjukan air mancur menari


HAINAN TOUR (Bagian 4)



Kereta Api Cepat ke Haikou
Hainan adalah provinsi terkecil, terletak paling selatan Tiongkok, dan berbatasan dengan Vietnam dengan ibu kota Haikou. Hainan merupakan destinasi wisata yang memiliki iklim tropis. Kota tujuan wisata disini diantaranya adalah Sanya, Haikou, dan Wenchang.  Hainan sering dijuluki Balinya Indonesia, karena iklimnya tropis, ini berbeda dengan iklim di Tiongkok daratan. Pemerintah Provinsi Hainan sangat serius menggarap sektor pariwisata, salah satunya dengan memberikan subsidi kepada para wisatawan khususnya wisatawan asing. Paket yang ditawarkan cukup terjangkau, seperti paket wisata yang kami ambil, dengan biaya 6,4 Juta kami bisa menikmati paket wisata yang bagus selama 7 hari (7 malam, 5 hari) all in termasuk biaya akomodasi dan visa. Pelayanan yang kami terima sangat bagus jika dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan.
Perjalanan hari kelima (7 Januari 2019). Morning call pukul 05.00 berdering, kami segera mengemasi barang bawaan untuk check out dan mengumpulkan barang di loby hotel. Selesai sarapan sekitar pukul 07.00 kami harus segera memasuki bis untuk menuju stasiun kereta api cepat di daerah Wenchang. Tiba di stasiun sekitar pukul 08.00, sedangkan jadwal keberangkatan kereta kami pada pukul 09.26. Stasiun Wenchang cukup besar, lebih luas dari Stasiun Gambir di Jakarta, dan tersedia berbagai fasilitas untuk kenyamanan penumpang.


Di depan stasiun kereta api cepat

Tujuan kami adalah ke stasiun Haikou Dong di Kota Haikou. Barang-barang bawaan kami tetap diangkut oleh bis yang kami tumpangi tadi pagi menuju Kota Haikou. Ini merupakan pengalaman pertama Saya naik kereta api cepat, meskipun  waktu perjalanan hanya sekitar 30 menit, tapi berkesan.  Tiga puluh menit menjelang waktu keberangkatan, kami berbaris di peron yang sudah ditentukan. Satu per satu kami masuk dengan menunjukkan paspor dan tiket untuk diperiksa oleh petugas. Beberapa menit kemudian kereta datang, tanpa suara, dan kami segera memasuki kereta dan duduk sesuai nomor kursi yang tertera pada tiket. Pemberhentian  kereta di tiap stasiun hanya sekitar 2 menit.

Perjalanan menuju Kota Haikou

Kereta mulai berangkat tanpa suara, dan tanpa guncangan, tiga puluh (30) menit kemudian kami sampai di Stasiun Haikou Dong dan langsung menuju Hotel untuk membereskan barang bawaan dan beristirahat sejenak. Saat jam makan siang kami menuju restoran 
untuk makan dan melaksanakan sholat Dzuhur. Kali ini kami melaksanakan sholat dengan mengambil tempat di teras depan restoran.


Sholat Dzuhur di halaman depan restoran

Acara hari ini hanya menikmati keindahan kota Haikou dan berbelanja di toko-toko souvenir di pusat kota, serta mengunjungi Taman kota Haikou. Seperti taman-taman lainnya di Tiongkok, taman kota ini juga memiliki fasilitas untuk kegiatan masyarakat umum. Ada bangku taman untuk melepas penat, ada yang menari, berolahraga, dan aktivitas lainnya.

Taman Kota Haikou
Malam menjelang, kami beristirahat di Oscar Hotel yang letaknya di pusat kota hingga kami bisa jalan-jalan di malam hari dengan nyaman. Kegiatan hari ini full wisata belanja. Barang-barang yang dijual berkualitas bagus dan harganya lebih murah daripada di Indonesia.







HAINAN TOUR (Bagian 3)




Desa Bali dan Latex
Hainan adalah provinsi terkecil, terletak paling selatan Tiongkok, dan berbatasan dengan Vietnam dengan ibu kota Haikou. Hainan merupakan destinasi wisata yang memiliki iklim tropis. Kota tujuan wisata disini diantaranya adalah Sanya, Haikou, dan Wenchang.  Hainan sering dijuluki Balinya Indonesia, karena iklimnya tropis, ini berbeda dengan iklim di Tiongkok daratan. Pemerintah Provinsi Hainan sangat serius menggarap sektor pariwisata, salah satunya dengan memberikan subsidi kepada para wisatawan khususnya wisatawan asing. Paket yang ditawarkan cukup terjangkau, seperti paket wisata yang kami ambil, dengan biaya 6,4 Juta kami bisa menikmati paket wisata yang bagus selama 7 hari (7 malam, 5 hari) all in termasuk biaya akomodasi dan visa. Pelayanan yang kami terima sangat bagus jika dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan.
Perjalanan hari keempat (6 Januari 2019). Perjalanan hari ini menuju daerah Xin Long untuk melihat destinasi wisata yang bernama Desa Bali. Destinasi ini sangat menarik karena di Desa Bali ini para pengunjung merasa benar-benar berada di Bali Indonesia. Di bagian depan terdapat gapura yang Bali banget, semua bangunannya dibuat sangat persis seperti di Bali, ada pura dan rumah adat. Lingkungan dan tanamannya, seni budaya yang disajikan, bahkan kulinernya pun mirip. Menurut penjelasan tourguide Desa Bali terwujud pada jaman pemerintahan Presiden Soekarno banyak warga keturunan Tionghoa yang kembali dari Indonesia karena situasi politik pada saat itu. Akhirnya warga keturunan tersebut melestarikan budaya Indonesia dan mendirikan Desa Bali.


Desa Bali di Hainan

Di desa bali para pengunjung akan diajak berkeliling ditemani oleh tourguide lokal yang bisa berbahasa Indonesia. Tourguide kami adalah seorang pemuda lokal dengan nama Indonesia Adi  yang menjelaskan segala sesuatu menggunakan Bahasa Indonesia namun berlogat lokal. Dia seorang mahasiswa jurusan bahasa dan sastra Indonesia. Pemuda yang menarik dan kocak, pengucapan bahasanya sangat lucu bagi kami, beberapa pelafalan katanya keliru, tak jarang membuat kami tertawa bersama. Dia menerima saran kami untuk mengucapkan kata yang benar, dan dia sangat berterimakasih karena dapat meningkatkan keterampilan bahasa Indonesianya.

Bersama Adi sang tourguide
Di Desa Bali ini diadakan panggung pertunjukkan yang menyuguhkan seni tari bali dan tarian lainnya dari Indonesia yang terkenal seperti Maumere. Para penarinya didatangkan dari Indonesia dan ada beberapa warga lokal. Saat dikumandangkan lagu Maumere, para penari mengajak pengunjung untuk menari bersama. Kunjungan diakhiri dengan wisata belanja produk lokal di toko-toko yang disediakan di tempat ini.

Pertunjukan seni tari Bali
Dari desa Bali kami menuju ke rumah makan untuk makan siang dan melaksanakan sholat dzuhur. Selesai makan, kami mengunjungi sebuah pabrik latex yang memproduksi berbagai produk berbahan dasar latex seperti bantal dan kasur. Kunjungan ini merupakan kunjungan wajib, yaitu paket wisata yang memperkenalkan produk lokal dan mengarahkan pengunjung untuk membeli produk-produk yang dihasilkan. Kami diajak berkeliling untuk mendengarkan segala sesuatu tentang getah pohon karet dan proses produksinya. Diakhir kunjungan, kami diajak ke sebuah ruangan dan dipersilahkan untuk beristirahat dan mencoba kasur dan bantal yang terbuat dari latex sambil mendengarkan penjelasan tentang keunggulan produk-produk perusahaan ini.


Tourguide mempromosikan produk latex
Sore menjelang kami diberi kesempatan untuk wisata belanja di sekitar pabrik, dan perjalanan hari ini diakhiri dengan makan malam. Kami menginap di hotel Phoenix, kamar-kamarnya luas dengan fasilitas apartemen, dari balkon bisa menikmati  pemandangan malam kota. 



Sabtu, 06 Juni 2020

HAINAN TOUR (Bagian 2)


Khasiat Arang Bambu dan Dewi Kwan Im
Hainan adalah provinsi terkecil, terletak paling selatan Tiongkok, berbatasan dengan Vietnam dengan ibu kota Haikou. Hainan merupakan destinasi wisata yang memiliki iklim tropis. Kota tujuan wisata disini diantaranya adalah Sanya, Haikou, dan Wenchang.  Hainan sering dijuluki Balinya Indonesia, karena iklimnya tropis, ini berbeda dengan iklim di Tiongkok daratan. Pemerintah Provinsi Hainan sangat serius menggarap sektor pariwisata, salah satunya dengan memberikan subsidi kepada para wisatawan khususnya wisatawan asing. Paket yang ditawarkan cukup terjangkau, seperti paket wisata yang kami ambil, dengan biaya 6,4 Juta kami bisa menikmati paket wisata yang bagus selama 7 hari (7 malam, 5 hari) all in termasuk biaya akomodasi dan visa. Pelayanan yang kami terima sangat bagus jika dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan.
Perjalanan hari ketiga (5 Januari 2019). Kegiatan diawali dengan sarapan di hotel Astar, hotel yang bagus dengan fasilitas bintang empat. Hidangan pagi ini cukup komplit dari menu lokal sampai internasional tersedia, dan tak lupa di setiap menu ada tulisan halal dan non halal. Selesai sarapan kami segera berkumpul di loby hotel untuk bersiap menuju pantai Yalong bay tidak jauh dari hotel. Pantainya berpasir putih dan bersih. Udara segar laut terasa nikmat di pagi hari, di tempat ini disediakan fasilitas untuk kegiatan para manula untuk melaksanakan senam pernapasan.


Para manula sedang melakukan senam pernapasan
Pukul 09.00 kami berkumpul dan menuju ke sebuah tempat bernama Bamboo Charcoal Shopping, tempat ini merupakan kunjungan wajib dari travel. Di tempat ini kami mendapat penjelasan segala sesuatu tentang bambu dan semua produk yang dihasilkan. Salah satu produk yang terkenal yaitu berbahan dasar arang bambu dan serat bambu. Penjelasannya sangat menarik hingga menarik pengunjung membeli produk-produk yang dibuat oleh perusahaan tersebut. Produk yang terbuat dari serat bambu seperti pakaian dalam, lap, dan tissue. Sedangkan produk yang mengandung arang bambu seperti, sikat gigi, dan termos penjernih air. Kami berada disini sampai waktu makan siang menjelang.

Penjelasan dari petugas tentang khasiat arang bambu
Tiba waktu makan siang, kami menuju restoran yang sudah ditentukan oleh pihak travel. Selesai makan siang kami menuju ke Nanshan Cultural Tourism Zone yang merupakan ikon wisata Kota Sanya. Disini terdapat patung Dewi Guanyin (baca: Kuan Im) yang terbuat dari batu giok, batu permata, dan emas. Pada film Sun Go Kong Si Kera Sakti, Dewi Kuan Im digambarkan sebagai sosok dewi yang sangat cantik, dan lemah lembut. Patung dewi Kuan Im berdiri menjulang setinggi 108 m, terletak di laut namun tidak jauh dari pantai. Tempat ini merupakan tempat ibadah untuk umat Budha.  Untuk menuju patung Dewi Kuan Im, pengunjung melewati jalan berupa terowongan yang di dalamnya terdapat toko-toko souvenir. Jarak dari pintu gerbang masuk menuju terowongan cukup jauh, harus berjalan kaki, dan panas, jadi sebaiknya membawa payung.
Patung Dewi Kuan Im
Selesai melihat patung Dewi Kuan Im, kami menuju destinasi berikutnya yaitu Yetian Minority Nationality Village sebuah desa wisata kediaman suku minoritas Li dan Miao. Di lokasi ini kita bisa melihat tradisi dan budaya suku ini. Bangunannya eksotik, ada sajian tari tradisional, dan bisa melihat  kegiatan sehari-hari. Hal tersebut mengingatkan saya ketika berkunjung ke desa tradisional suku Sasak di Lombok.

Suasana desa tradisional Suku Li dan Miao
Kami menikmati suasana desa tradisional sampai matahari tenggelam, dan segera menuju hotel untuk beristirahat. Kali ini kami menginap di hotel berbentuk apartemen, fasilitas dan pemandangannya bagus tapi fasilitas penerangan lorongnya kurang. Kami pun beristirahat mempersiapkan tubuh untuk perjalanan esok hari.







Jumat, 05 Juni 2020

HAINAN TOUR (Bagian 1)



Burung Phoenix dan Minyak Ikan
Hainan adalah provinsi terkecil, terletak paling selatan  Tiongkok, berbatasan dengan Vietnam dengan ibu kota Haikou. Hainan merupakan destinasi wisata yang memiliki iklim tropis. Hainan sering dijuluki Balinya Indonesia, karena iklimnya tropis, ini berbeda dengan iklim di Tiongkok daratan. Kota tujuan wisata disini diantaranya yaitu Kota Sanya, Haikou, dan Wenchang. Pemerintah Provinsi Hainan sangat serius menggarap sektor pariwisata, salah satunya dengan memberikan subsidi kepada para wisatawan khususnya wisatawan asing. Paket yang ditawarkan cukup terjangkau, seperti paket wisata yang kami ambil, dengan biaya 6,4 Juta kami bisa menikmati paket wisata yang bagus selama 7 hari (7 malam, 5 hari) all in termasuk biaya akomodasi dan visa. Pelayanan yang kami terima sangat bagus jika dibandingkan dengan biaya yang kami keluarkan.
Perjalanan hari pertama dan kedua (3-4 Januari 2019) Hari pertama kami berangkat dari rumah menuju Bandara Soekarno Hatta menggunakan moda kereta api, dan sampai di bandara sekitar pukul 17.00 sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh pihak travel. Kami menuju titik kumpul untuk menerima pengarahan dari pihak travel. Di tempat tersebut kami berjumpa dengan teman-teman seperjalanan dan saling berkenalan dengan anggota grup lainnya yang  berasal dari berbagai wilayah di Indonesia. Mereka terdiri atas grup-grup keluarga, sebelumnya kami berkenalan dan berkomunikasi secara online di grup whatsapp dan berkomunikasi hanya melalui grup.

Sekitar pukul 23.00 kami berkumpul kembali dan diberi arahan oleh tourguide mengenai kegiatan wisata dan budaya masyarakat Hainan. Hal ini dilakukan agar kami menghormati adat isdtiadat dan budaya setempat. Setelah menerima pengarahan, kami mulai memasuki pesawat. Pada pukul 01.00 WIB pesawat pun terbang menuju Hainan, lebih kurang 7 jam kami sampai di pulau Hainan tepatnya Kota Sanya sekitar pukul 07.00 waktu setempat.

Penerbangan bersama Lion Grup, kami sekeluarga duduk di satu deret

Selesai urusan imigrasi, kami menuju ke Hyton Hotel Sanya, sebuah hotel dengan fasilitas bintang 4, hotelnya bagus dan bersih. Kami diberi kesempatan untuk membersihkan diri, berganti baju, dan beberapa saat untuk beristirahat serta sarapan. Pada pukul 10.00 kami berangkat menuju Phoenix Hill Park. Untuk sampai ke puncak bukit kami gunakan moda kereta gantung. Sepanjang perjalanan, dari kereta gantung kami bisa menikmati perkebunan mangga yang begitu luas dan dikelola secara profesional.
Taman Phoenix merupakan puncak tertinggi di kota Sanya, terdapat fasilitas jembatan kayu berpagar mengelilingi bukit. Fasilitas ini memungkinkan kita bisa melihat pemandangan panorama Kota Sanya dan pedesaan sekitarnya yang menakjubkan.  Kami tak menyia-nyiakan kesempatan menikmati pemandangan Kota Sanya dari atas bukit, tampak pemandangan gedung-gedung tinggi dan pantai yang indah. 

Fasilitas jembatan untuk mengelilingi bukit Phoenix

Saat waktu makan siang tiba, kami kembali menuruni bukit dengan kereta gantung untuk makan siang dan melaksanakan sholat dzuhur. Menu makan siang disediakan makanan halal untuk muslim dan non halal untuk non muslim. Selesai makan, kami menunaikan sholat dan ini merupakan tantangan tersendiri untuk melaksanakannya di daerah non muslim, karena tidak tersedia tempat khusus untuk sholat. Tapi diperbolehkan melaksanakan sholat di bagian rumah makan yang agak longgar, dan kami melaksanakannya diantara meja makan dan panggung untuk tampilan live music.
Sholat di antara meja makan dan panggung live show musik
Selesai makan siang, kami diajak untuk menikmati pemandangan pantai, pasirnya putih dan sangat bersih. Kami diwajibkan untuk mengunjungi sebuah tempat yang menjelaskan segala hal tentang Ikan Hiu. Pihak pengelola menyediakan tourgide yang fasih berbahasa Indonesia. Penjelasannya sangat menarik dan penuh semangat, beliau menjelaskan tentang siklus hidup Hiu dan manfaat yang bisa diambil untuk kesehatan manusia. Salah satunya yaitu tentang minyak ikan Hiu yang memiliki khasiat untuk menjaga daya tahan tubuh dan menyembuhkan beberapa penyakit. Kami pun mengikuti arahan tourgide sampai akhirnya kami sampai di sebuah ruangan yang memajang berbagai macam produk dari Ikan Hiu. Disediakan tempat istirahat yang nyaman, dan ada beberapa petugas yang mengajak para pengunjung untuk memasuki ruang-ruang konsultasi.

Di dalam ruang konsultasi sudah ada shines dan asistennya yang mahir berbahasa Indonesia. Shinse mulai membaca telapak tangan, melihat lidah dan wawancara dengan pengunjung untuk mengetahui riwayat penyakit dan menebak penyakit yang sedang diderita. Sang asisten akan menerjemahkannya ke Bahasa Indonesia dengan gaya bahasa yang merayu agar kami membeli produk mereka. Butuh kewaspadaan sebab bahasanya sangat menggiring kita untuk membeli produk mereka. Sulit sekali menghindar untuk tidak membeli produk entah karena sungkan atau terpikat rayuan sang shines. Hampir semua yang masuk ke ruang konsultasi akhirnya membeli produk minyak ikan Hiu he…. he…

Tourguide sedang memberikan penjelasan tentang Ikan Hiu kepada para pengunjung

Kami diberikan waktu cukup untuk menikmati pantai dan kuliner di sini. Menjelang sore kami diajak mengunjungi pusat oleh-oleh yaitu di Pedestrian Street. Di tempat ini beragam oleh-oleh khas Tiongkok seperti batu giok dijual dengan harga murah, tapi harus pandai menawar untuk mendapatkan harga yang bagus. Malam menjelang kami kembali ke hotel untuk beristirahat agar tubuh kembali fit untuk melanjutkan perjalanan di hari ketiga.

Pusat oleh-oleh di pedestrian street










BPJS Untuk Meningkatkan Kompetensi Guru Menyusun RPP Berdiferensiasi

Oleh: Wati Rosanah, M. Pd.  Pengawas SMP Kabupaten Indramayu  Email: watirosanah44@dinas.belajar.id  BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Bela...