Di belakang asrama nomor 15 dengan asrama nomor 7, ada taman yang
cukup menarik. Letaknya diantara dua asrama, banyak dari kami yang tidak
mengetahuinya. Di taman tersebut ada beberapa simbol, tapi saya tidak mengerti
maknanya. Meskipun suhu udara cukup dingin, sekitar 30 C, sesi foto
sayang untuk dilewatkan. Selesai berfoto, saya menuju ke perpustakaan, karena kegiatan pembelajaran hari ini diadakan di auditorium perpustakaan yang berlangsung dua sesi.
Taman belakang asrama |
Materi
pada sesi 1 disampaikan oleh Prof. Li Zhenlu, seorang dosen terbaik dari Xuzhou
Polythecnic Institute of Agriculture (Institut
Pertanian Suzhou). Topik materinya adalah Exploration
and Practice of Professional Cluster Construction. Beliau berbicara tentang
manajemen kepemimpinan di kampusnya. Pihak manajemen institut, menata kampus dengan
sistem cluster. Penataan cluster berdasarkan jurusan. Dalam satu cluster terdapat kelas, laboratorium
sebagai tempat penelitian, perpustakaan, dan kantor. Setiap cluster harus melakukan penelitian dan
menghasilkan produk sebagai hasil penelitian. Produk tersebut harus bisa
dipasarkan setelah disertifikasi oleh
lembaga yang berwenang. Untuk dapat menghasilkan produk yang dibutuhkan
masyarakat, pihak institut bekerjasama dengan para petani melalui sistem win-win solution dan penataan manajemen.
Strategi win-win solution dimaksudkan
untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh pihak institut dalam upaya meningkatkan
kualitas pendidikan pertanian dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap
lulusan sekolah pertanian. Melalui kerja
sama ini, pihak institut bisa terus mengembangkan kurikulum sesuai kebutuhan,
sedangkan petani dapat menghasilkan produk unggul hasil penelitian para dosen
dan mahasiswa.
Kegiatan perkuliahan di auditorium perpustakaan |
Ilmu yang diajarkan di kampus sering
kali tidak mampu mengejar perubahan kebutuhan masyarakat dan industri. Untuk
mengatasinya, pihak institut berusaha
meningkatkan kompetensi dosen, melakukan reformasi kurikulum, dan meningkatkan
sarana prasarana. Untuk peningkatan kopetensi dosen, dilakukan pelatihan
keterampilan mengajar dan evaluasi secara periodik terhadap kinerjanya. Selain
itu, penilaian terhadap dosen juga didapat dari penilaian mahasiswa, masyarakat, dan produk yang dihasilkan dari jurusan yang
diampu. Sistem
ini dimaksudkan untuk meningkatkan managemen dalam rangka memperbaiki mekanisme
tata kelola. Berkat upaya tersebut, institut pertanian Suxhou telah
banyak menerima penghargaan skala nasional dan internasional.
Penghargaan-penghargaan tersebut berasal dari prestasi dosen dan mahasiswa. Pukul
11.45, materi sesi satu berakhir, saatnya istirahat dan makan siang.
Pukul
14.00, materi sesi dua dimulai, masih di tempat yang sama. Materi disampaikan
oleh Prof. Dai Yong dari Wuxi College of Vocational Technology dengan topik On
The Construction of Speciality for Higher Vocational College. Materi yang disampaikan oleh beliau
tidak berbeda jauh dengan materi yang disampaikan pada sesi satu. Sebelum
adanya penataan manajemen, perkembangan
pendidikan tinggi kejuruan di China pada umumnya belum berkorelasi dengan dunia
industri, ekonomi, dan belum berkontribusi terhadap GNP negara. Keterampilan lulusan
pendidikan tinggi kejuruan belum sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia
industri. Untuk mengatasi hal tersebut, pendidikan
tinggi kejuruan mulai bekerja sama dengan perusahan/industri. Kerja sama itu
dimaksudkan untuk mendapatkan keuntungan bersama. Pihak pendidikan kejuruan
mendapatkan informasi bidang-bidang keahlian apa saja yang dibutuhkan oleh
pihak industri, dan segera dilakukan reformasi kurikulum. Pihak perusahaan bisa
mendapatkan tenaga kerja yang siap pakai.
Prof. Dai Yong sedang menyampaikan materi |
Untuk mengatasi kendala ilmu yang
diajarkan di kampus kalah cepat dengan kebutuhan industri, pihak institut
kejuruan melakukan beberapa langkah yaitu;
1)
dosen-dosen kejuruan selain bertugas mengajar, mereka juga harus
melakukan banyak penelitian, dan bekerja pada industri yang sesuai dengan mata
pelajaran yang diampu;
2)
melakukan reformasi kurikulum agar selalu update dengan kebutuhan tenaga kerja. Mata
kuliah selalu diperbaharui mengikuti perkembangan industri;
3)
rekrutmen dosen dari tenaga berpengalaman dari pekerja industri yang telah memiliki
sertifikat kelayakan mengajar, atau dosen-dosen yang telah berpengalaman mengajar minimal 3 tahun.
Upaya-upaya tersebut ternyata masih
belum mampu mengejar kebutuhan industri yang berkembang begitu cepat. Untuk itu
pemerintah China membuat program 1 + X. Angka 1 adalah ijasah yang
diberikan oleh institut kejuruan, huruf X adalah sertifikat yang diberikan oleh
industri atau lembaga yang berwenang mengeluarkan sertifikat kelayakan kerja. Jadi,
lulusan pendidikan kejuruan selain mendapatkan ijazah, juga mendapat sertifikat
kelayakan kerja. Selain program di atas, pihak institut mengeluarkan tiga macam
sertifikat untuk lulusannya, yaitu sertifikat
G untuk sertifikat yang dikeluarkan oleh pemerintah, J untuk sertifikat
kompetensi, dan Q untuk sertifikat kompetensi dari luar negeri. Dalam dunia kerja,
para pekerja industri di China menerapkan budaya kerja 7S yaitu Seiri (kerja tuntas), Seiton (kerja untuk memperbaiki), Seiso (kerja membersih),
Seikeetsu (kerja bersih), Shitsuke
(literasi), Safety (keamanan), saving (keselamatan).
Apa yang dilakukan oleh
manajemen institut pertanian Suzhou dan Wuxi College of Vocational Technology, bisa diadaptasi dan
diterapkan di sekolah. Untuk meningkatkan standar kompetensi lulusan, sekolah
harus terus mengembangkan kurikulum, meningkatkan kompetensi guru, dan
bekerjasama dengan masyarakat. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan
evaluasi diri sekolah melalui kegiatan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI).
Program-program yang dilaksanakan sekolah adalah untuk meningkatkan Standar
Nasional Pendidikan (SNP) yang masih rendah, dan mempertahankan atau
meningkatkan SNP yang sudah baik. Peningkatan Kompetensi guru harus dimulai
dari penyusunan perencanaan pembelajaran, bagaimana meningkatkan keterampilan
pedagogis dalam kegiatan proses pembelajaran , melaksanakan penilaian sesuai
tujuan pembelajaran, dan melakukan penilaian serta menindaklanjutinya.
Kerjasama dengan masyarakat dimaksudkan untuk menggali peran serta masyarakat
untuk peningkatan mutu pendidikan
Foto bersama para pimpinan kampus |
Selesai
kegiatan pembelajaran, saya menuju pasar malam dekat kampus. Dinamakan pasar
malam karena pada malam hari ada banyak pedagang kaki lima di sekitar emperan
toko. Letaknya cukup jauh dari kampus. Untuk sampai kesana berjalan kaki lebih
kurang 2 km, diantar oleh Izul, salah seorang mahasiswa Indonesia asal
Palembang yang sedang berkuliah di Jiangsu Normal University.
Pasar malam |
Jenis
barang dagangannya sama persis dengan pasar di Indonesia, tapi harganya lebih
murah di China. Apa yang ada di pasar malam, ada juga di pasar-pasar di Negara kita.
Kreativitas dan kerja keras bangsa China memang luar biasa. Hasilnya produk-produk
buatan China menguasai hampir seluruh pasar di seluruh dunia. Semoga di masa
yang akan datang, Indonesia makin banyak memproduksi barang-barang dagangan sendiri.