Sabtu, 29 Agustus 2015

Pengelolaan Pembelajaran yang Efektif, Tentukan Keberhasilan Pembelajaran


Pengelolaan pembelajaran merupakan  pengaturan keseluruhan proses pembelajaran mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pengorganisasian, pengendalian, sampai penilaian. Pengelolaan pembelajaran yang efektif merupakan salah satu materi yang disampaikan pada kegiatan diseminasi Pelatihan Pembelajaran dan Praktik yang Baik II untuk guru-guru SMP sektor 01 dan 02 di Kabupaten Indramayu. Kegiatan ini diikuti oleh 91 orang guru dari lima mata pelajaran yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, IPA dan IPS. Kegiatan diseminasi ini merupakan program kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Indramayu dengan USAID Prioritas. 

Pengelolaan pembelajaran yang  efektif Pada modul II,  berfokus pada tiga hal yaitu, 1) Pengelolaan Kelas/Siswa, 2) Strategi Pembelajaran, dan 3) Pemberian tugas yang menantang. Materi Pengelolaan kelas yang efektif menggali kembali kemampuan guru untuk menata kelas/siswa selama proses pembelajaran. Seorang guru harus mampu mengelola pembelajaran secara efektif, penggunaan strategi pembelajaran yang tepat, dan pemberian tugas yang menantang. Untuk memberikan pemahaman yang lebih pada pengelolaan pembelajaran yang efektif, guru perlu dilatih dan diberi contoh tentang bagaimana mengelola pembelajaran agar efektif. Guru diajak untuk memahami dan merasakan apa, dan bagaimana pengelolaan pembelajaran yang efektif. Kelas pelatihan didisain agar peserta merasakan suasana  pengelolaan kelas yang efektif. Selain itu peserta pelatihan diberi contoh tentang pembelajaran yang efektif melalui pemutaran video pembelajaran, dan mempraktikkan hasil pelatihan tentang pengelolalaan kelas pada kelas nyata. Praktik pembelajaran di kelas nyata merupakan hal yang penting dilakukan supaya guru mampu mencatat kelebihan dan kekurangan tentang teori pengelolaan pembelajaran efektif ketika diterapkan di kelas nyata.
 
1)      Pengelolaan kelas/siswa yang efektif terdiri atas:
a.       Pembelajaran klasikal dilakukan di awal pembelajaran dalam apersepsi, pemberian tujuan, dan penugasan, di bagian akhir dalam  perumusan kesimpulan/rangkuman dan pemberian konfirmasi.
b.      Pembelajaran Kelompok/berpasangan dilaksanakan untuk kerja kooperatif (misalnya, diskusi pemecahan masalah bersama, berbagi informasi, tutor sebaya).
c.       Pembelajaran Individual dilakukan pada bagian inti berupa pemberian tugas kreatif sesuai potensi individu siswa. Pengelolaan individu juga dilakukan pada proses penilaian pencapaian kompetensi.
2)      Strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran yang harus dipilih oleh guru adalah strategi pembelajaran yang mengaktifkan semua siswa, menumbuhkan kreativitas, berpikir, berbuat, efektif mencapai tujuan, dan menyenangkan (tidak membuat anak stres/tertekan).
3)      Pemberian tugas yang bermakna, adalah tugas yang memotivasi dan menantang untuk belajar, memberi ruang setiap siswa untuk menggali informasi dan menuangkan gagasan sebagai bentuk aktualisasi pemikiran, mendorong siswa menghasilkan karya yang bervariasi (siswa berani menampilkan karyanya dalam berbagai bentuk) sesuai tujuan dan kompetensi yang ditetapkan, kualitas tugas sesuai dengan bentuk pengelolaan kelas, siswa difasilitasi untuk bertanggungjawab terhadap pencapaian kompetensi.
Pengelolaan pembelajaran yang efektif ternyata merupakan hal yang cukup sulit dipraktikkan dalam kelas. Hal ini terlihat ketika para peserta pelatihan menerapkannya pada di kelas nyata. Kemungkinan disebabkan karena guru belum terbiasa melaksanakan pengelolaan pembelajaran yang efektif. Guru harus membiasakan penerapan pengelolaan pembelajaran yang efektif.  Kemampuan pengelolaan pembelajaran secara efektif akan muncul jika seorang guru memahami hal-hal berikut:
1.       Memahami tuntutan kompetensi pada kompetensi dasar;
2.       Menyusun  langkah pembelajaran yang sesuai dengan  tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan;
3.       Menerapkan variasi pengelolaan siswa dalam pembelajaran (klasikal, kelompok, dan individu) sesuai dengan langkah pembelajaran yang telah ditetapkan;
4.       Menentukan strategi pembelajaran yang tepat;
5.       Memberikan tugas yang menantang, yaitu tugas yang mampu mendorong siswa untuk berpikir dan melakukan sesuatu untuk memecahkan masalah.

Hal-hal yang tersebut di atas dicantumkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Perencanaan pembelajaran yang matang akan menciptakan proses pembelajaran yang terarah untuk mencapai tujuan pembelajaran. “ Hasil pelatihan tentang pengelolaan kelas yang efektif akan saya terapkan di kelas, karena sesuatu hal yang menarik” ujar Yuyun Yuningsih salah seorang peserta pelatihan. Untuk dapat mengelola pembelajaran secara efektif perlu pembiasaan, dan pendampingan.



 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BPJS Untuk Meningkatkan Kompetensi Guru Menyusun RPP Berdiferensiasi

Oleh: Wati Rosanah, M. Pd.  Pengawas SMP Kabupaten Indramayu  Email: watirosanah44@dinas.belajar.id  BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Bela...