Khasiat Arang Bambu dan Dewi Kwan Im
Hainan adalah provinsi terkecil, terletak paling
selatan Tiongkok, berbatasan dengan Vietnam dengan ibu kota Haikou. Hainan
merupakan destinasi wisata yang memiliki iklim tropis. Kota tujuan wisata
disini diantaranya adalah Sanya, Haikou, dan Wenchang. Hainan sering dijuluki Balinya Indonesia,
karena iklimnya tropis, ini berbeda dengan iklim di Tiongkok daratan.
Pemerintah Provinsi Hainan sangat serius menggarap sektor pariwisata, salah
satunya dengan memberikan subsidi kepada para wisatawan khususnya wisatawan
asing. Paket yang ditawarkan cukup terjangkau, seperti paket wisata yang kami
ambil, dengan biaya 6,4 Juta kami bisa menikmati paket wisata yang bagus selama
7 hari (7 malam, 5 hari) all in
termasuk biaya akomodasi dan visa. Pelayanan yang kami terima sangat bagus
jika dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan.
Perjalanan hari ketiga (5
Januari 2019). Kegiatan diawali dengan sarapan di hotel
Astar, hotel yang bagus dengan fasilitas bintang empat. Hidangan pagi ini cukup
komplit dari menu lokal sampai internasional tersedia, dan tak lupa di setiap
menu ada tulisan halal dan non halal. Selesai sarapan kami segera berkumpul di
loby hotel untuk bersiap menuju pantai Yalong bay tidak jauh dari hotel.
Pantainya berpasir putih dan bersih. Udara segar laut terasa nikmat di pagi
hari, di tempat ini disediakan fasilitas untuk kegiatan para manula untuk
melaksanakan senam pernapasan.
![]() |
Para manula sedang melakukan
senam pernapasan
|
Pukul 09.00 kami berkumpul
dan menuju ke sebuah tempat bernama Bamboo Charcoal Shopping, tempat ini
merupakan kunjungan wajib dari travel. Di tempat ini kami mendapat penjelasan segala
sesuatu tentang bambu dan semua produk yang dihasilkan. Salah satu produk yang
terkenal yaitu berbahan dasar arang bambu dan serat bambu. Penjelasannya sangat
menarik hingga menarik pengunjung membeli produk-produk yang dibuat oleh
perusahaan tersebut. Produk yang terbuat dari serat bambu seperti pakaian
dalam, lap, dan tissue. Sedangkan produk yang mengandung arang bambu seperti,
sikat gigi, dan termos penjernih air. Kami berada disini sampai waktu makan
siang menjelang.
![]() |
Penjelasan
dari petugas tentang khasiat arang bambu
|
Tiba waktu makan siang,
kami menuju restoran yang sudah ditentukan oleh pihak travel. Selesai makan
siang kami menuju ke Nanshan Cultural Tourism Zone yang
merupakan ikon wisata Kota Sanya. Disini terdapat patung Dewi Guanyin (baca:
Kuan Im) yang terbuat dari batu giok, batu permata, dan emas. Pada film Sun Go
Kong Si Kera Sakti, Dewi Kuan Im digambarkan sebagai sosok dewi yang sangat
cantik, dan lemah lembut. Patung dewi Kuan Im berdiri menjulang setinggi 108 m,
terletak di laut namun tidak jauh dari pantai. Tempat ini merupakan tempat
ibadah untuk umat Budha. Untuk menuju
patung Dewi Kuan Im, pengunjung melewati jalan berupa terowongan yang di
dalamnya terdapat toko-toko souvenir. Jarak dari pintu gerbang masuk menuju
terowongan cukup jauh, harus berjalan kaki, dan panas, jadi sebaiknya membawa payung.
![]() |
Patung
Dewi Kuan Im
|
Selesai melihat patung
Dewi Kuan Im, kami menuju destinasi berikutnya yaitu Yetian Minority Nationality
Village sebuah desa wisata kediaman suku minoritas Li dan Miao. Di
lokasi ini kita bisa melihat tradisi dan budaya suku ini. Bangunannya eksotik,
ada sajian tari tradisional, dan bisa melihat
kegiatan sehari-hari. Hal tersebut mengingatkan saya ketika berkunjung
ke desa tradisional suku Sasak di Lombok.
![]() |
Suasana desa
tradisional Suku Li dan Miao
|
Kami menikmati suasana desa
tradisional sampai matahari tenggelam, dan segera menuju hotel untuk
beristirahat. Kali ini kami menginap di hotel berbentuk apartemen, fasilitas
dan pemandangannya bagus tapi fasilitas penerangan lorongnya kurang. Kami pun
beristirahat mempersiapkan tubuh untuk perjalanan esok hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar